PENGGUNA PASAR IKAN BORONG MENANTI JANJI KADIS KOPERINDAG MATIM .

BORONG, FE. Sejumlah pedagang ikan yang berjualan di pasar ikan borong menanti janji kadis koperindag matim, Basilius Teto untuk melakukan penataan kembali stand-stand jualan yang berada di lokasi pasar ikan tersebut. Hal ini bertujuan agar akses masuk ke pasar ikan menjadi luas dan terjadi pemerataan bagi semua pedagang dalam hal omset penjualan.
Siti, seorang pedagang ikan kering mengeluhkan sepinya dagangan ikannya karena letak stand jualannya berada pada bagian paling belakang dari deretan stand ikan kering yang berada di lokasi pasar ikan tersebut. Omset saya kadang dalam sehari cuma laku Rp 10.000 sampai Rp 20.000 sementara bagi mereka yang menempati stand bagian depan yang merupakan akses utama masuk ke pasar ikan omsetnya sehari bisa sampai jutaan rupiah. Ini jelas bentuk ketidakadilan.
Ibu Elisabath, Salah satu pedagang di Pasar ikan Borong
Ibu Elisabath, Salah satu pedagang di Pasar ikan Borong

Hal senada diungkapkan Elisabet yang juga pedagang ikan kering. Bagaimana mungkin pembeli mau datang berbelanja di stand kami sementara stand bagian depan sudah menyediakan jenis ikan yang sama. Inilah kenyataannya, bahwa kami yang berjualan di stand bagian belakang hanya makan angin. Kehidupan kami hanya bersumber dari mata pencaharian ini. Saya harus makan dan menyekolahkan anak saya yang sedang kuliah di makasar semuanya berharap dari sini (jual ikan kering, red) Penjual lainnya , Mama Ogah berharap janji untuk menata kembali lokasi pasar ikan yang sudah disampaikan Kadis Koperindag beberapa waktu lalu saat menggelar operasi penertiban pedagang ikan pasar borong untuk segera dilaksanakan.
Kami sangat berterima Kasih kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur dala hal ini Bapak Kadis Koperindag apabila lokasi pasar ikan ini segera ditata kembali sesuai keinginan sebagian besar pedagang ikan di sini. Tutupnya. Di tempat terpisah, Ketua Aliansi Pedagang Ikan Pasar Borong, Budi Syukur saat ditemui di lokasi pasar ikan borong menuturkan persoalan yang kerap terjadi
Di pasar ikan selama ini dikarenakan para pedagang mengeluhkan akses masuk pasar bagi pembeli cuma satu arah dari pintu terminal borong. Belum lagi dengan model penataan stand-stand pedagang yang tidak tepat sehingga berdampak pada ketidakseimbangan omset penjualan dari masing-masing pedagang. Yang berjualan paling depan pasti dagangannya lebih laris. Untuk itu, harapan kiita semua, Pemkab Matim melalui Dinas Koperindag segera melakukan penataan kembali lokasi pasar ikan ini dengan mengacu pada keinginan para pedagang ikan yang berjualan di tempat ini. Pisahkan pedagang ikan basah dan ikan kering kemudian buka akses masuk seluas-luas serta ketersediaan lahan parkir yang memadai. Alangkah lebih baik jika lahan yang besar ini diperuntukan bagi para pedagang sembako, seperti ikan, ayam pedaging, sayur mayur, sehingga konsentrasi pembeli menjadi lebih terarah.
Lebih lanjut, Budi berharap agar pemda cukup peka melihat kebutuhan para pedagang ikan dengan menyediakan sarana fisik pasar yang nyaman bagi para pedagang ikan serta bantuan coolbox bagi penjual ikan basah sebagai sarana pengawetan ikan. Tutupnya // Kontributor: YS.FE-02

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *