


Borong, Floreseditorial.com. Warga kampung Rai, desa Melo, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur merasa telah dibohongi oleh pemerintah desa untuk mendapatkan bantuan rumah murah.
Paulus Taus, Lorens Bahas, Herman Jama, yang merupakan warga kampung Rai kepada Floreseditorial.com, Senin (10/01/2017) mengungkapkan kekesalanya karena telah dibohongi pemerintah desa Melo.
“Kami merasa warga Rai telah dibohongi oleh pemerintah desa. Mereka menjanjikan rumah murah, tetapi tidak ada realisasinya” ungkap Paulus Taus.
Pada tahun sebelumnya lanjut Paulus, mereka pernah didatangi oleh beberapa pegawai yang mengambil foto rumah tak layak dihuni. Para petugas memungut biaya kepada warga sebesar Rp. 50.000.
“Pada tahun 2014 yang lalu, pemerintah desa mendatangi kampung kami untuk mengambil gambar rumah kami, Tujuan foto untuk mendapatkan bantuan rumah murah bagi warga yang rumahnya tak layak dihuni” katanya.
Paulus juga menabahkan, setelah mereka foto, lalu mereka meminta uang sebesar Rp.50.000 per keluarga yang rumahnya di foto. Jumlah keluarga di Rai yang rumahnya difoto sebanyak 17 dari 18 rumah.
Berdasarkan laporan yang diterima floreseditorial , petugas mengambil foto setelah itu meminta uang dengan perjanjian lisan. Hal itu pun diiakan oleh masyarakat setempat.
“Uang Rp.50.000 yang diminta untuk biaya foto. Jika bantuan ini berhasil, maka uangnya tidak dikembalikan. Tetapi jika tidak berhasil, maka uangnya akan dikembalikan”, tutur Paul kepada Flores Editorial di Ruteng pagi ini menirukan yang dikatakan petugas waktu itu.

Baca Juga:
Pantai Pasir Putih Ketebe Dipenuhi Pengunjung dan Sampah
Kades Lidi : Warga Lidi Inginkan Jembatan Wae Musur Hilir
Lebih lanjut Paul menambahkan, bahwa mereka membutuhkan kejelasan dari pemerintah terkait bantuan rumah murah tersebut. Mereka meminta pemerintah desa memberikan penjelasan kepada masyarakat.
“Mengapa bantun rumah tidak berhasil? Kami butuh kejelasan dari pemerintah. Kalau tidak berhasil, mana uangnya kami yang telah mereka janjikan untuk ddikembalikan”, tanyaPaul.
Sementara itu, kepala desa Melo saat dikonfimasi oleh Floreseditorial.com melalui pesan singkat membenarkan informasi tersebut.
“Ia admiinistrasi sebesar Rp.50.000 benar dan semua berkas sudah kirim ke pusat saat DPR Rl almarhum Lorens B. Dama masih hidup. Namun sampai sat ini belum ađa realisasi. Untuk diketahui bahwa bukan hanya desa Melo yang mengalami nasib seperti itu, tetapi ada desa lain juga yang turut kecewa”, tulis Bene.
Sementara itu, terkait adanya laporan warga tentang adanya perjanjian pengembalian uang, Bene menegaskan bahwa itu tidak benar.
“Informasi warga terkait bantuan rumah murah tidak terealisasikan dan perjanjian akan kembalikan uang warga tidaklah benar”. // (Nans-FE)

