


Maumere floreseditorial.com– Uskup Maumere, Gerulfus Kherubim Parera, menabiskan dua imam baru dari ordo Scalabrinian di paroki St. Thomas Morus Maumere pada hari ini jumat (27/1).
Acara thabisan kali ini dilakuakan di Beru kecamatan Alok Timur, kabupaten sika. Kedua imam baru yang dithabiskan kali ini masing-masing P. Yosef Albertman Sadipun, CS dan P. Gregorius Primus Ama Maia, CS. Perayaan ekaristi penthabisan ini juga dihadiri oleh bapak bupati Sikka Drs. Yos Ansar Rera, wakil bupati Drs Paulus Nong Susar, Ketua DPRD Rafael Raga, Mantan DPRD Ep Da Gomes, mantan Sekda Sikka Dr. Sabinus Nabu, belasan imam konselebran, puluhan biarawan/i dari belasan konggregasi, dan ratusan umat.
Dalam kotbahnya, uskup kherulfus, mengajak semua umat untuk merenungkan tugas imam. “Marilah pada kesempatan ini secara khusus kedua diakon, juga para imam dan kita sekalian yang hadir untuk sama sama merenungkan kembali tugas imamamat yang dipercayakan kepada mereka. Demikian umat diajak untuk mengetahui apa sebenarnya tugas imam dalam pelayanan.” Ujarnya.
Memang benar lanjut brliau, bahwa seluruh umat Allah yang kudus memiliki imamat pula dari Yesus Kristus. Tetapi imam agung Yesus sendiri telah memilih beberapa murid untuk menjalankan imamat dalam Gereja atas nama-Nya demi kepentingan umat. Kristus yang telah diutus oleh Bapa telah mengutus rasul rasulnya ke dalam dunia agar ia sendiri tetap menjalankan tugasnya sebagai pengajar, sebagai imam dan gembala dengan pengantaraan rasul rasul dan pengganti mereka yaitu para uskup dan imam imam ditetapkan untuk bekerja sama dengan para uskup.

Baca Juga:
Uskup Agung Ende, Tabiskan Sebelas Imam Baru
Mereka dipersatukan dengan uskup oleh tugas imamat dan dipanggil untuk melayani umat Allah.” “Setelah dipertimbangkan dengan baik dan teliti lewat pelbagai macam keputusan, perundingan penilaian. Saudara kita ini akan ditabiskan menjadi imam untuk mengabdi Kristus mengajar. Oleh pengabdian ini, tubuh Kristus yakni Gereja akan dibangun dan bertumbuh menjadi umat Allah kenisah yang kudus. Mereka akan menjadi gambaran dari Kristus imam agung yang abadi. Mereka akan ditahbiskan menjadi imam yang sah. Dalam perjanjian baru untuk mewartakan injil untuk mengembalakan umat Allah, lagi untuk merayakan ibadat suci terutama perayaan ekaristi. “
“Saudaraku terkasih kamu akan diangkat masuk kalangan imam. Kamu akan menjalankan tuga suci mengajar di dalam kristus. Wartakanlah kepada semua orang sabda Tuhan yang kamu terima sendiri dengan suka hati seraya menkaga agar kamu tetap menjaga agar kamu pun tetap percaya pada sabda Tuhan sehingga sabda Allah pun boleh menjadi pegangan dalam umat Allah dan cara hidupmu menjadi kesukaan umat Kristiani. Agar dengan perkataan dan teladanmu kamu membangun pula yaitu Gereja Allah.”
“Demikian pula kamu akan menjalankan tugas menguduskan di dalam Kristus. Karena oleh pelayanan korban rohani dari umat akan dipersembahkan dalam persatuan dengan korban Kristus melalui tangan korban itu akan dipersembahkan dalam korban tak berdarah di atas altar dalam perataan ekaristi. Oleh karena itu, perhatikanlah apa yang kamu lakukan dan teladanilah apa yang kamu jalankan yakni seraya untuk merayakan misteri wawat dan kebangkitan Tuhan hendaklah kamu berusaha membaktikan anggota anggota tubuh dan segala jenis kejahatan dalam cara hidup yang baru.
Oleh karena pembabtisan, kamu mengumpulkan orang ke dalam peraekutuan umat Allah. Dan oleh karena sakramen tobat kamu mengampuni dosa atas nama Kristus dan Gereja. Oleh sakramen pengurapan orang sakit kamu membantu orang sakit dalam menyiapkan diri dalam sakitnya dan menyiapkan diri menjelangkan kematiannya. Boleh menjalankan upacara upacara kudus, boleh mempersembahkan doa-doa harian, doa pujian serta doa doa sepanjang hari kamu tidak hanya berdoa bagi umat Allah tetapi seluruh dunia.” “Dalam menjalankan semuanya itu hendaknya kamu ” (Jivansi – FE)

