STIKES St. Paulus Ruteng Melaksanakan Kegiatan BTCLS

Ruteng – Floreseditorial.com – . Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) St. Paulus Ruteng melaksanakan pelatihan penanggulangan pasien gawat darurat, Basic Trauma Cardiac Life Suport (BTCLS) pada hari Sabtu, 11/2/17.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Rosmalen, STKIP St. Paulus Ruteng. Kegiatan ini dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa STIKES St. Paulus Ruteng, serta para perawat yang datang dari ketiga Kabupaten yakni, Manggarai, Manggarai Timur, Manggarai Barat. Peserta yang hadir berjumlah 80 perawat. Rincianya, 13 dosen, 50 mahasiswa/mahasiswi STIKES dan 17 orang perawat yang datang dari ketiga Kabupaten.
Kegiatan ini difasilitasi oleh kelima fasilitator dari lembaga Pusat Pengembangan Perawat Indonesia (PPPI). Kelima fasilitator tersebut di antaranya; Syahrul, Ns, S.Kep., M.Kep., S.kep.,MB, Afri Sunadi, Ns, S.Kep., M.Kep.,S.Kep.,MB, Frans Onggang, S.Kep.,Ns, MSc, Ibnul H. Ns, S. Kep.

Kegiatan berlangsung di Aula Rosmalen, STKIP St. Paulus Ruteng. Kegiatan ini dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa STIKES St. Paulus Ruteng (Foto: Hardy)

Kegiatan ini diawali oleh sambutan pembuka ketua STIKES St. Paulus Ruteng, Pater David Djerubu, SVD. Dalam sambutanya, beliau menekankan pentingnya pelatihan terhadap para mahasiswa/i perawat untuk mempersiapkan diri dalam menanggulangi pasien gawat darurat. Dalam kesempatan yang sama, beliau menginformasikan sekilas tentang perkembangan STIKE St. Paulus Ruteng.
“STIKES St. Paulus Ruteng telah mempersiapkan beberapa pelatihan dasar bagi para mahasiswa/i. Kegiatan ini dipersiapkan untuk para mahasiswa/i dan seluruh perawat yang bekerja di pelayanan kesehatan,” papar Pater David.
Pada bagian lain, beliau menginformasikan juga terkait keberadaan para dosen di STIKES St. Paulus Ruteng.
“Para dosen di STIKES St. Paulus Ruteng secara keseluruhan adalah tamatan S2. Sementara itu ada satu orang yang sedang menjalani studi doktorat,” tambahnya.
Sementara itu, ketua yayasan Yaspar, Rm Geradus Janur, Pr dalam sambutan pembukanya menekankan kepada seluruh peserta untuk berani mempersiapkan diri lebih matang dalam menghadapi pasien di lapangan.
“Kalau Anda gagal untuk mempersiapkan diri, maka anda siap gagal,” ucap Romo Geradus Janur selaku membuka secara resmi kegiatan pelatihan BTCLS.
Tujuan adanya pelatihan penanggulangan pasien gawat darurat ini untuk mengurangi angka kematian dan kecacatan. Untuk menyelamatkan jiwa dan meminimalisasikan kerusakan organ. (Hardy)

p

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *