


BORONG, FE. Sabtu (08/10) Jalan dari arah kembur menuju Lehong jebol. Pantauan flores editorial (09/10) kedalaman jebol mencapai lebih dari 10 meter lebih, bekas reruntuhan kini dialiri sungai kecil. Sebagian badan jalan juga terlihat retak, namun sayang tidak ada Garis Polisi yang dipasang disekitar lokasi Longsor, sehingga warga sekitar masih dengan bebas masuk kelokasi tersebut, padahal masih sangat rawan untuk bisa terjadi reruntuhan susulan.
Donatus Mat, salah seorang warga Kelurahan Satar Peot yang ditemuai dilokasi ambruknya jalan kepada media ini mengatakan “Kalau saya tidak salah, Proyek ini dikerjakan pada tahun 2010, artnya usia proyek ini baru enam tahun, tetapi kenapa sudah Jebol dan hancur seperti ini, coba perhatikan besi – besi yang jebol, itu ukuran besi 10 mili, apakah ini layak? dimana tugas dan pengawasan DPRD dan inspektorat Manggarai Timur yang bisa mengawasi proyek ini dahulunya. Untuk mengerjakan jalur yang sering dilewati banyak kendaraan seperti ini setidaknya harus menggunakan besi yang sebesar ukuran Linggis ujarnya, perhatikan ketebalan penahan jalannya, sangat tidak sesuai untuk jalan yang sering dilewati kendaraan – kendaraan setiap hari, Harus ada yang bertanggung jawab untuk Proyek ini Ujar Donatus

Kristian Ndarung Salah seorang Tekhnik Bangunan kepada media ini mengatakan ” Untuk membangun jembatan atau openahan jalan yang baik, konstruksinya tidak bisa seperti itu, saya perhatikan metode yang digunakan diatas ialah, menapung tanah seperti menutupi sebuah aliran sungai, sekuat apapun pasti akan jebol, untuk menahan beban seperti itu, model nya tidak bisa sepeti itu, penahannya harus menggunakan Baja dan harus dibuat melengkung agar bebannya bisa ditahan ujar Tekhnisi bangunan ini.

Hal senada diutrakan Oleh PAH kepada media ini mengatakan ” Perbaikan tanah dengan teknik pemampatan ini terutama ditunjukkan untuk tanah-tanah yang mengalami penurunan yang besar bila dibebani. Memampatkan tanah yang lembek dan“compressible” (mudah mampat) dapat menyebabkan peningkatan kekuatan tanah (daya dukung tanah), karena tanah yang memampat mempunyai struktur susunan partikel yang lebih rapat dan lebih kokoh. Pada prinsipnya bangunan tidak boleh dibangun di atas tanah yang compressiblebila dikhawatirkan nanti akan terjadi perbedaan penurunan tanah (differensial settlement) yang lebih besar dari pada batas toleransi bangunan tersebut. Selain itu tanah lunak (biasanya juga compressible) sering tidak memiliki daya dukung yang cukup untuk memikul beban bangunan yang didirikan diatasnya. Untuk itu perlu memampatkan tanah yang bersangkutan // Kontributor : AK. FE-01

