Ruteng, Floreseditorial.com. Di hari perayaan Tahun bari 01 januari 2017, Kota Ruteng, ibukota Kabupaten Manggarai bagaikan `kota mati’. Seluruh pusat keramaian di Pasar Inpres Ruteng, pusat pedagangan (pertokoan) dan perkantoran ditutup.
Ruas-ruas jalan sangat sepi, hanya tampak beberapa unit kendaraan roda dua dan empat yang hilir mudik melintas. Penumpukan kendaraan di kompleks pertokan, pasar maupun ruas jalan utama di Jalan Ahmad Yani, lenggang sama sekali.
Pasar Inpres Ruteng, saban hari berjubel pedagang dan pembeli, tak terlihat aktivitasnya. Tempat penjualan ikan dan sayur yang berjubel pembeli tak tampak. Semua penjual menutup lapak-lapak jualanya.
Pemandangan serupa juga disaksikan di lokasi pertokoan. Ratusan toko ditutup sejak pagi, bahkan sampai pukul 16.30 Wita, tak ada satu toko pun yang dibuka.
p
Sebagian besar warga kota Ruteng nampaknya memilih mengawali Tahun baru mereka diluar kota Ruteng, seperti didaerah pantai.
Hendrikus Waung, salah seorang warga kelurahan Tenda yang ditemui media ini mengatakan ” Sebagian besar warga sudah pergi Piknik ke Borong, Reo ataupun Labuan bajo, karena kami biasanya liburan didaerah pantai,seperti saat tahun baru seperti ini.
Senada dengan Hendrik, Gonsa Tobias, warga kelurahan wali kepada media ini mengatakan ” Kami lebih memilih untuk bersosialisasi dengan keluarga ataupun kerabat dan kenalan kami disaat liburan seperti ini, karena setelah ini, kita sudah melakukan aktivitas kita kembali seperti biasa, sehingga moment tahun baru kita gunakan untuk bersilaturahmi” Ujar Gonsa
Pantauan Media ini, di kompleks pusat perdagangan setiap hari berjubel ratusan kendaraan di semua ruas jalan trayek dalam kota, angkutan pedesaan maupun angkutan antarkota tak terlihat (Andre-FE)
