


“IBU BERTA: RESPON MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN KAKI GAJAH MASIH RENDAH”
MAUMERE,FE. “Sejauh ini, respon masyarakat terhadap pelayanan kesehatan kaki gajah masih sangat rendah. Mungkin mereka merasa bahwa pelayanan ini kurang berdampak bagi mereka ataupun karena pelbagai alasan lainnya”.
Demikian ibu Berta dalam penjelasannya kepada wartawan flores editorial ketika ditanyai tentang respon masyarakat terhadap pelayanan kesehatan kaki gajah (01/16).
Ibu Berta sendiri merupakan salah satu anggota tim puskesmas Kopeta yang menangani para penderita penyakit kaki gajah di empat kelurahan di kabupaten Sikka, yakni kelurahan Nangalimang, kelurahan Kabor, kelurahan Kota Uneng, dan kelurahan Madawat.
Dalam penjelasannya, ibu Berta mengatakan, upaya pencegahan penyakit kaki gajah merupakan bagian dari program kesehatan nasional. Program pencegahan ini pun dilakukan selama lima tahun.
“Upaya pencegahan penyakit kaki gajah yang kami lakukan kepada masyarakat merupakan salah satu dari sekian jenis program kesehatan nasional. Dan dilangsungkan selama lima tahun”, jelas ibu Berta.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa penyakit kaki gajah ini seutuhnya bersumber dari cacing Vilarya yang disebarkan oleh nyamuk kepada tubuh manusia, khususnya pada pembuluh darah. Tanda atau gejala dari penyakit ini adalah membengkaknya kaki atau tangan manusia. Dan untuk kaum pria biasanya mengalami pembengkakan pada buah jakar.
Untuk penegahannya, menurut ibu Berta, di kamar-kamar tidur diusahakan agar menggunakan kelambuk atau obat anti nyamuk
MAUMERE,FE. “Sejauh ini, respon masyarakat terhadap pelayanan kesehatan kaki gajah masih sangat rendah. Mungkin mereka merasa bahwa pelayanan ini kurang berdampak bagi mereka ataupun karena pelbagai alasan lainnya”.

Ibu Berta sendiri merupakan salah satu anggota tim puskesmas Kopeta yang menangani para penderita penyakit kaki gajah di empat kelurahan di kabupaten Sikka, yakni kelurahan Nangalimang, kelurahan Kabor, kelurahan Kota Uneng, dan kelurahan Madawat.
Dalam penjelasannya, ibu Berta mengatakan, upaya pencegahan penyakit kaki gajah merupakan bagian dari program kesehatan nasional. Program pencegahan ini pun dilakukan selama lima tahun.
“Upaya pencegahan penyakit kaki gajah yang kami lakukan kepada masyarakat merupakan salah satu dari sekian jenis program kesehatan nasional. Dan dilangsungkan selama lima tahun”, jelas ibu Berta.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa penyakit kaki gajah ini seutuhnya bersumber dari cacing Vilarya yang disebarkan oleh nyamuk kepada tubuh manusia, khususnya pada pembuluh darah. Tanda atau gejala dari penyakit ini adalah membengkaknya kaki atau tangan manusia. Dan untuk kaum pria biasanya mengalami pembengkakan pada buah jakar.
Untuk penegahannya, menurut ibu Berta, di kamar-kamar tidur diusahakan agar menggunakan kelambuk atau obat anti nyamuk
Kontributor: JH.Fe-08

