


Pekan ini, Apple dan Microsoft sama-sama meluncurkan dua produk komputer laptop terbaru mereka. Entah disengaja atau tidak, selain pengumumannya berdekatan, produk keduanya juga masuk ke dalam kelas laptop kelas atas yang mengusung desain dan teknologi terbaru.
Mac Book Pro dan Surface Book masih mengusung dua sistem operasi yang berbeda. Bisa dikatakan masing-masing menjadi perwakilan terbaik untuk menunjukkan kebolehan sistem operasi Mac dan Windows. Secara garis besar, kali ini Microsoft lebih berfokus pada masukkan (input) sentuhan dan berbasis pena langsung di layar. Sedangkan Apple lebih berfokus membuat gawai yang memiliki dimensi lebih kecil, juga sejumlah perubahan dan peningkatan di bidang masukkan.
Spesifikasi
MacBook Pro kini tersedia dalam tiga varian. Pertama adalah varian MacBook 13,3 inci dengan panel sentuh OLED; versi yang tidak memiliki panel sentuh OLED; dan, model 15,4 inci yang dilengkapi panel OLED.
Microsoft Surface Book hanya tersedia dalam model 13,5 inci dengan desain convertibleatau memiliki layar yang bisa dilepas dan difungsikan sebagai sabak (tablet). Microsoft hanya bermain di segi spesifikasi yang tetap terbagi tiga berdasarkan kapasitas memori, seperti 256GB, 512GB, dan 1TB.
Baik MacBook Po dan Surface Book terbaru sama-sama menyediakan konfigurasi dengan prosesor Intel Core i5 dan i7 generasi keenam. Surface Book varian Performance Base atau yang paling tinggi menawarkan grafis terintegrasi Intel HD dan kartu grafis Nvidia GTX 965M.
Sedangkan MacBook Pro 13,3 inci hanya memiliki grafis terintegrasi Intel Iris untuk permainan 2D, sementara varian 15,4 inci menggunakan kartu grafis terdedikasi Radeon Pro 450 atau 455 yang mampu menjalankan grafik 3D dengan baik.
Layar Surface Book memiliki resolusi seragam yaitu 3000×2000 piksel. MacBook Pro terbagi dua yakni 2560×1600 piksel untuk 13,3 inci dan 2880×1800 piksel untuk 15,4 inci.

Fitur unggulan
Jelas panel sentuh OLED menjadi senjata utama MacBook Pro terbaru kali ini. Melalui panel ini, pengguna dapat melakukan beragam interaksi yang berhubungan dengan aplikasi utama yang sedang dibuka. Mirip seperti kegunaan layar kedua di gawai game Nintendo DS. Panel ini juga menggantikan kehadiran deretan tombol fungsi yang umum dijumpai di barisan teratas papan ketik.
Dari fitur keamanan, MacBook Pro lebih unggul karena memiliki sensor Touch ID. Tapi layar laptop tersebut belum mengusung teknologi sentuh. Berbeda dengan Surface Book yang keseluruhan layar merupakan panel sentuh.
Fitur unggulan yang ditawarkan Microsoft kali ini sebenarnya untuk komputer pesaing iMac, yaitu Surface Studio. Aksesori bernama Surface Dial ini sangat membantu pengguna saat menggambar. Alat ini merupakan pendamping semacam tetikus (mouse).
Jadi bisa dikatakan untuk Surface Book, selain desainnya yang fleksibel, tidak ada fitur unggulan khusus yang dibawanya.


Daya tahan baterai
Sebagai gawai komputer jinjing, tentu segi daya tahan baterai menjadi poin krusial. Apple sedari dulu dikenal dengan daya tahan baterai MacBook yang mumpuni. Tapi kali Microsoft tampaknya berhasil mengungguli.
Microsoft mengklaim bahwa Surface Book dapat memberikan masa hidup dari 12-16 jam. Sedangkan Apple mengatakan bahwa MacBook Pro menawarkan masa hidup baterai hingga 10 jam. Tapi keduanya belum ada yang mengulas secara independen, bisa saja hasil yang didapatkan nantinya akan berbeda.
Harga
Surface Book mulai dijual pada 10 November 2016, dengan tiga pilihan kapasitas memori internal. Ketiganya adalah 256 GB seharga USD2.399 (sekitar Rp31,2 juta), 512 GB seharga USD2.799 (sekitar Rp36,4 juta), dan 1 TB seharga USD3.299 (sekitar Rp42,9 juta).
Untuk MacBook Pro 13,3 inci, varian yang tidak dilengkapi dengan panel sentuh dibanderol USD1.499 atau sekitar Rp19,5 juta. Sedangkan yang dilengkapi dengan panel sentuh OLED dan Touch ID dijual seharga USD1.799 atau sekitar Rp23,5 juta.
Untuk varian dengan layar 15,4 inci, yang sudah lengkap dengan panel sentuh Touch Bar, dan Touch ID akan dijual dengan harga USD2.399 atau sekitar Rp31,3 juta. // beritategar.id

