


BORONG, FE. Pelayanan prima nan profesional dalam ranah pelayanan publik yang di canangkan dari pusat rupanya hanya slogan semata . Salah satu contoh pelayan yang kurang profesional banyak kita temui di berbagai kantor pemerintahan dan pelayanan Publik. dan tak luput di kabupaten Manggarai Timur, khususnya pada Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan(Capilduk), Hal ini di sampaikan oleh seorang warga berinisial GS

Ia sangat kecewa dengan pelayanan pada dinas tetkait,Ia mengaku kesal dengan sikap dan cara yang di pakai oleh dinas Catatan sipil dan Kependudukan kabupaten Manggarai Timur dalam mengurus data kependudukan masyarakat. Pria yang berasal dari Kecamatan Ranamese Desa Lalang ini menuturkan,”KTP saya sudah direkam dari tahun 2012 tetapi belum juga ada kejelasan kapan saya bisa mengambil KTP saya.Jikalau dihitung – hitung biaya yang saya keluarkan untuk mengurus KTP ini saja sudah jutaan rupiah,karena ongkos ojek dari desa saya sampai disini itu Rp. 100.000 dan tak terhitung lagi berapa kali saya datang kesini,kalau saya hitung-hitung uang yang saya keluarkan mungkin sudah jutaan rupiah hanya untuk mengurus KTP ini,”tuturnya.
Hal senada disampaikan oleh seorang warga berinisial CA,”saya sudah berapa kali datang ke Capil hanya untuk foto KTP,tetapi di kantor Capil tidak pernah di sediakan orang yang bertugas untuk memandu orang yang tidak tau prosedur untuk mengurus kelengkapan data,sehingga saya duduk tidak jelas,keluar masuk tidak tau mau ketemu siapa untuk memandu saya urus KTP,”.Lebih lanjut ia menuturkan,”Dinas Catatan sipil dan kependudukan seharusnya menyiapkan beberapa orang yang khusus untuk mengatur orang – orang yang belum mengerti prosesnya,kasian kita yang datang dari jauh,”tuturnya dengan raut muka kecewa.
Pantauan FE Kamis (14 -09-2016) banyak warga dari berbagai kecamatan datang kekantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Manggarai Timur untuk mengurus KTP, Kartu Keluarga dan lain sebaganya, tidak sedikit orang memilih untuk duduk diluar kantro sambil menunggu panggilan, namun sayang pemanggilan nomor antrian tidak menggunakan pengeras suara sehingga banyak warga yang melewati nomor antriannya dan harus mengulang mengantri lagi.

Saa wartawan berusaha mengkonfirmsi kebenaran terkait keluhan masyarakat ini,kepala dinas Catatan Sipil dan Kependudukan kabupaten Manggarai Timur rabu(14-09-2016),sedang tidak ada di tempat,yang ada hanya kepala bidang dan Kepala bidang menjelaskan,”pak Kadis sedang ke Kabupaten Ngada untuk pinjam alat disana,alat kita disini sering macet,hal ini di karenakan listrik yang sering padam,”. tuturnya.Pertanyaan sederhana kita semua,apakah dari tahun 2012 alat rekam selalu pinjam di tetangga,sehingga warga harus menunggu bertahun-tahun untuk mengambil KTP?//
- Kontributor: AK.FE-01
- Editor : YS.FE-02
****






