


Oleh : Theodorus Pamput
PEMUDA, merupakan aktor penting untuk menentukan arah masa depan bangsa. Tahun 1928 pemuda berkumpul dan mengucapkan sebuah label simbol kelahiran sebuah bangsa yang kita kenal dengan sumpah pemuda. Pemuda bersatu melahirkan langkah-langkah strategis, menyatukan pemuda seluruh pelosok negeri menjadi satu bangsa dan satu bahasa.
“Beri Aku sepuluh pemuda, maka saya dapat menggoncangkan dunia” (Bung Karno). Kata-kata Bung karno memberikan makna tersirat sebuah bentuk nasionalisme total dan sangat kental untuk dijadikan dasar yang kuat bahwa pemuda mampu melahirkan titik terang peradaban suatu bangsa. Pemuda mampu menggoncangkan dunia, pemuda mampu menancapkan tiang tonggak yang akan menguatkan harga diri, harkat dan martabat bangsa.
“Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah (Jasmerah), melihat sejarah pemuda dari masa lalu sampai sekarang yang sangat gemilang, maka pemuda yang sekarang tanpa tawar-menawar dan merupakan sebuah keharusan untuk meneruskan kembali perjuangan pemuda-pemuda pendahulu kita. Harga diri bangsa ada di pundak pemuda, sebagai generasi penerus sangatlah penting menjaga identitas sebagai pemuda yang Cerdas, Kritis, dan berwibawa.
Berbagai romantisme globalisasi dan oligarki sistem yang ada saat ini, tidak semestinya ditempatkan sebagai musuh zaman, melainkan diposisikan sebagai sebuah tantangan yang menuntut kaum muda untuk bisa menjawab itu dengan satu tekad dan keyakinan penuh optimisme yang positif
Dalam era Perkembangan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi saat ini, Pemuda berjuang melalui media sosial (medsos). Menyuarakan hal-hal membawa banyak perubahan untuk bangsa dan negara. Mengawal pembangunan sampai di pelosok negeri, melakukan pengawasan kepada pemerintah dari Pemerintah pusat sampai ke desa agar arah dan roda pembangunan berjalan dengan sesungguhnya.

Pemuda mampu bertindak sebagai “Pencegah” terhadap virus Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN), bukan justru menjadi “Aktor” KKN. Pemuda mampu “Berkicau” di media sosial sebagai peredam isu SARA bukan justru sebaliknya menyebarkan hal-hal yang justru profokatif. Begitu banyak pemuda sekarang yang justru terseret ke lubang yang gelap tanpa harga diri, dangkalnya cara berpikir yang melahirkan pertimbangan dan keputusan yang prematur disetiap mengambil keputusan.
Bangsa kita sekarang sangat membutuhkan pemuda sebagai agen perubahan (Agent of Change) dan agen pembangunan (Agen of Develompment), mampu melahirkan ide-ide yang berlian serta mampu merealisasikannya. Pemuda menjadi Garda terdepan dalam memerangi KKN, cerdas mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat serta menjauhi diri dari isu-isu maupun konflik SARA.
Saatnya Kaum Muda akan menjadi titik balik perubahan terhadap pembelengguan dan penerapan sistem-sistem pemerintahan yang ada saat ini, dan menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi kamu muda di seluruh Indonesia.





Berbagai romantisme globalisasi dan oligarki sistem yang ada saat ini, tidak semestinya ditempatkan sebagai musuh zaman, melainkan diposisikan sebagai sebuah tantangan yang menuntut kaum muda untuk bisa menjawab itu dengan satu tekad dan keyakinan penuh optimisme yang positif.
- * * *
- Redaksi Tidak Betanggung Jawab Atas Segala Dampak Dan Akibat Dari Diterbitkannya Tulisan Ini.
- Tanggung Jawab Atas Diterbitkannya Tulisan Ini Sepenuhnya Menjadi Tanggung Jawab Penulis


