PEMKAB MATIM KEMBALI MENAMBAH JUMLAH BANGUNAN MUBAZIR – BANGUNAN PASAR DIBANGUN DITENGAH HUTAN DAN TIDAK TERPAKAI DIJADIKAN KANDANG KAMBING DAN TEMPAT MESUM

  • TIDAK MELIHAT PRIORITAS PEMBANGUNAN
  • DANA MILYARAN CUMA DIJADIKAN KANDANG KAMBING DAN TEMPAT MESUM

BORONG, FE. Bangunan Pasar, tepatnya diwilayah Desa Lalang, Kabupaten Manggarai Timur. Bangunan megah ini kelihatan tidak terawat, dan usang, Nampak beberapa hewan peliharaan seperti kambing, menjadikan bangunan ini untuk berteduh.

Pantauan floreseditorial.com ( Senin 5 september 2016), terlihat beberapa bagian bangunan sudah pecah – pecah. Kondisi bangunan kotor dan berdebu. Bangunan Megah ini berdiri tanpa dirawat. Hutan belukar disekitar bangunan, apalagi bangunan ini dibangun dengan kisaran dana yang tidak sedikit. Hal ini dpat dilihat dari kemegahan bangunan ini, lantai bangunan yang menggunakan keramik dan atap sink, namun sayangnya floreseditorial.com tidak bisa mengetahui berapa pagu Anggaran untuk bangunan ini, hal ini dikarenakan bekas papan tender pada bangunan tersebut sudah rusak.

Pasar di Desa Lalang Manggarai Timur yang dibangun ditengah Hutan
Pasar di Desa Lalang Manggarai Timur yang dibangun ditengah Hutan

Hans Rumat Melalui Akun facebooknya mengatakan ” Manggarai Timur dalam peta pembangunan pasar tradisional beberapa tahun lalu telah menipu masyarakat desa satar  lahing saat itu dan kini pemekaran desa lalang, diamana ada bangunan yang begitu megah dan mahal berdiri tanpa ada yang bertanggung jawab, siapa yang merencanakan semua ini? kalau dari pusat siapa yang menunjuk tempat ini untuk dijadikan lokasi pasar, masa gedung ini dijadikan kandang babi, anjing, kambing dan ayam, anehnya buka pasar dihutan tetapi tidak membuka jembatan dan jalan yang baik ketempat ini.

Wati (38 Tahun) Ditemui disekitar lokasi bangunan kepada floreseditorial.com mengatakan ” Bagunan tersebut jika dibiarkan seperti ini, maka pasti akan hancur atau rusak, tempat ini dijadikan kandang kambing, warga sekitar membiarkan kambing – kambing masuk bangunan itu, karena memang bangunannya ditengah hutan, Lebih lanjut ibu asal Lalang ini menuturkan “lebih parahnya lagi bangunan ini dijadikan tempat mesum oleh beberapa orang, bagaimana tidak dijadikan tempat mesum, bangunan megah beratapkan sink serta bebas dari panas maupun hujan tetapi berada di Hutan, pasti saja disalah gunakan oleh beberapa orang termasuk menjadikannya sebagai tempat mesum.

p

Budi Syukur juga mempertanyakan fungsi kontrol legislator dari dapil itu, yang melakukan pembiaran terhadap keputusan Pemkab Manggarai Timur menetukan letak  pembangunan pasar tersebut.

Hal senada disampaikan oleh Dominikus Tabak, Domi mengatakan ” Seharusnya pemerintah melihat hal – hal urgen yang sangat dibutuhkan masyarakat, bagaimana pasar itu bisa bejalan sementara jembatan Waemususr belum dibangun, jalan juga masih rusak. Menurut Domi pemerintah seharusnya membangun  Jembatan dulu, setelah jembatan selesai dibangun maka harus dibuat jalan yang baik dan memadai agar akses bisa dibuka, setelah itu baru dibangun pasar, kalau pasar ditengah hutan seperti ini dan aksesnya susah, siapa para pedagang yang berani kesitu,  yang ada sekarang pemerintah seperti menambah bangunan yang mubazir dan tidak terpakai ujarnya.

Sampai berita ini diturunkan, media ini belum berhasil mengkonfirmasi Dinas Koprasi kabupaten Manggarai Timur selaku penyelenggara pembangunan pasar itu.// Kontributor: AK.FE-01

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *