BORONG,FE. Pembangunan jalan raya dan drainase memang di butuhkan masyarakat. Namun,jika tidak di imbangi dengan analisis yang mendalam terkait dampak terhadap lingkungan,maka pembangunan tersebut dapat menjadi bencana dan merugikan masyarakat dan lingkungan sekitar daripada kenikmatan dari hasil pembangunan tersebut. Berdasarkan pantauan Floreseditorial.Com Kamis (08/09/2016) pembangunan drainase di ruas jalan kampung Heso-Melo desa Golo Wune kecamatan Poco Ranaka kabupaten Manggarai Timur. Kondisi lingkungan di sekitar tempat pembuangan air tampak begitu Berantakan.
Warga kampung Heso,Sebastianus Fedi,ketika di temui di lokasi jalan yang rusak menuturkan,”jalan raya ruas Heso-Melo ini di gusur pada tahun 2010,masyarakat merelakan tanah untuk di jadikan jalan dengan lebar 2,5 meter,tidak lama setelah penggusuran terjadi longsor yang membuat jalan yang sudah di bangun pun amblas.
Pengorbanan masyarakat pun menjadi sia-sia karena lokasi jalan harus di geser lagi ke lokasi lain pada area pertanian dan perkebunan dari pemilik lahan yang sama,”.Dia menambahkan,”di ruas jalan Heso-Melo tepatnya di Wae Karot,kekeliruan perencanaan drainase membuat pembangunan jalan jadi mubasir,setiap tahun terjadi longsor di bagian yang sama dan berakibat pada jalan putus.Akibat lainnya adalah lahan pertanian dan perkebunan di sekitar tempat pembuangan air hujan semakin sempit dari tahun ke tahun.Saya berharap, sebaiknya dibuat pembuangan bertahap terhadap aliran limpasan hujan.Dalam arti setiap jarak tertentu dibuat terowongan.Dengan begitu limpasan air hujan tidak mengalir dalam volume yang besar.
Yang terjadi saat ini di lokasi Wae Karot adalah pelimpasan air hujan yang berlebihan,dan berakibat pada tergerusnya lahan milik warga,saya berharap pemerintah sungguh-sungguh memperhatikan pembangunan di desa,agar tidak membuang dana dengan sia-sia tanpa melakukan kajian yang mendalam,”ujar Sebastianus Fedi.//
- Kontributor: NT.FE-07
- Editor : YS.FE-02
