


BORONG, FE. Bangunan Pasar Lalang, di Desa Lalang, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur mubazir. Dua los bangunan pasar yang menelan dana miliaran rupiah itu sudah dijadikan tempat teduh ternak kambing dan babi milik warga. Pantuan FE, Selasa 6 September 2016 terlihat dua bangunan pasar beratap sengk dan dan berlantai keramik terletak di tengah hutan, sekitar setengah kilometer dari Kampung Lalang.
Jalan masuk ke pasar ini masih jalan tanah dan di pinggir jalan sudah dipenuhi rumput setinggi orang dewasa. Kondisi bangunan pasar yang dibangun tahun 2013 ini sudah usang karena tak terawat dengan baik. Tembok bangunan sudah terkelupas, lantai retak di beberapa titik bahkan di bagian lantai teras sudah ditumbuhi rumput. Sekeliling bangunan penuh dengan rumput ilalang. Tidak terlihat aktivitas orang di dalam bangunan tersebut tetapi justru kambing dan babi yang berteduh dalamnya. Bau busuk dari kotoran ternak dalam bangunan itu sungguh menyengat hidung.
Siapun yang datang mendekat bangunan itu pasti menutup hidungnya agar tidak mencium aroma tidak sedap dari kotoran ternak yang bertebar di lantai. Wati (38), seorang warga yang ditemui FE menuturkan, bangunan pasar tersebut tidak pernah dimanfaatkan sejak dibangun tahun 2013 lalu. Pasalnya, letak bangunan berada di tengah hutan dan tidak didukung dengan akses jalan yang memadai sehingga penjual tidak menempati bangunan tersebut. Apalagi melewati sebuah kali yang tidak ada jembatan. Menurut Wati, bangunan pasar itu sudah dimanfaatkan orang untuk berpacaran bahkan sebagai tempat mesum. Letak bangunan yang jauh dari permukiman warga serta suasananya sepih membuat orang memadu kasih hingga larut malam.
Warga lainnya, Budi menyampaikan kekesalan kepada pemerintah yang telah membangun fasilitas megah namun tidak dimanfaatkan. Anggota DPRD Matim mesti melakukan kontrol terhadap kondisi seperti itu. Hasil kontrol DPRD bisa disampaikan kepada pemerintah agar mencari solusi atau meminta pemerintah segera menfungsikan pasar tersebut. Sementara Dominikus Tabak mengatakan, mubazirnya bangunan pasar Lalang karena penjual tidak menempati pasar tersebut. Hal itu akibat dari akses jalan menuju pasar tidak diperhatikan ” bagimana penjual dan pembeli mau ke pasar sementara jalan dan jembatan belum diurus,” kata Dominikus.
Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Manggarai Timur, Basilius Teto belum berhasil dikonfirmasi. Wartawan sudah mendatangi Kantor Dinas di Lehong namun ia tidak berada di tempat. // Kontributor: AK. FE-01

