


Borong, FE. Saat ini, dinas kesehatan kabupaten Manggarai Timur sepertinya mengalami kekosongan kepemimpinan. Pucuk pimpinan tertinggi pada dinas tersebut telah ditersangkakan Oleh kejaksaan Negri Ruteng dalam kasus dugaan Korupsi pada dinas tersebut yang bernilai Rp 894.918.354. Kasus ini telah menyeret tiga pejabat daerah Kabupaten Manggarai Timur, dua dinataranya adalah kepala dinas kesehatan Kabupaten Manggarai Timur dr. Philipus Mantur dan sekretaris Dinnas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur Sulpisius Galmi
Menanggapi Kondisi ini, Niko Martin kepada media ini (16/12) mengatakan ” Saya bisa pastikan pelayanan didinas kesehatan tidak akan berjalan efektif dan hal ini akan berdampak buruk pada seluruh pelayanan didinas kesehatan, termasuk PHO terhadap proyek – proyek yang sedang berjalan dan pencairan dana – dana proyek yang sedang berjalan termasuk pembangunan Rumah Sakit Kabupaten Manggarai Timur.
Lebih Lanjut, mantan Anggota DPRD Manggarai Timur ini menjelaskan ” Ada begitu banyak hal – hal yang sifatnya strategis pada dinas kesehatan namun tidak akan bisa ditangani oleh orang yang tidak berkompoten sesuai fungsi dan wewenang yang dimiliki, misalkan, kewenangan untuk mencairkan Anggaran , tidak mungkin dilakukan Oleh seorang Kepala Bidang, ini buah dari buruknya kinerja yang berdampak pada kasus hukum”

“Saat ini bupati dan wakil bupati harus berpikir dan tidak bisa memandang persoalan ini dengan Mata sebelah, apalagi menyangkut pelayanan kesehatan yang merupakan Hak masyarakat Manggarai Timur dan Bupati harus segera cari solusi, saya yakini posisi pemkab Matim dalam keadaan sulit karena persoalan ini, ini sangat ruwet ” Ujar Niko
Sementara Pemerintah kabupaten Manggarai Timur, Melalui Kasubag Humas Setda Matim, saat dimintai tanggapannya terkait persoalan ini mengatakan ” Saat ini memang belum ada penunjukan karena masih ada proses Internal, untuk sementara waktu, Dinas kesehatan berada dibawah Koordinasi Asisten 1, yang membidangi beberapa SKPD, termasuk dinas Kesehatan ” Ujar Agus // AK.FE

