


Ruteng, Flores Editorial.com – Masalah sampah di kota Ruteng menjadi sorotan dari berbagai elemen masyarakat. Tentunya sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab semua masyarakat. Usaha untuk menjadikan Ruteng sebagai kota molas adalah tanggungjawab bersama.
Marsel Gambang, salah satu pejabat eselon II-B yang dilantik 2016 lalu mejabatan sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah Manggarai. Beliau sebelumnya memangku jabatan sebagai Asisten Administrasi Perekonomoian dan Pembangunan.
Marsel Gambang, kepada Flores Editorial.com, Kamis (05/01/2017) di ruang kerjanya menuturkan, “Saya ucapkan terima kasih kepada Bupati dan Sekda Manggarai, karena sampai 2017 saya masih dipercayakan untuk memangku jabatan Eselon II-b selaku kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai.
Secara tegas beliau mengatakan bersama sekertaris mempunyai komitmen untuk memerangi masalah sampah di kota Ruteng.
“Konsep saya yang menjadi ikon adalah bersih, bersih dan bersih,” tegas beliau.
Lebih lanjut Marsel Menambahkan, sampah adalah momok yang sangat berbahaya bagi lingkungan dan dapat menganggu proses pembangunan. Dampaknya sangat signifikan bagi masyarakat dan pembangunan. Oleh karena itu, kita harus perangi sampah.
Kita mulai daru dalam. Bersih dari dalam. Pegawai harus disiplin. Disiplin itu penting. Jika petugas pengangkut sampah datang setengah 6 kita juga harus tepat waktu. Dalam mengurus sampah, tidak ada perbedaan.
Pada bagian lain Marsel mangungkapkan, bahwa mengatasi masalah sampah tentunya perlu koordinasi dengan Bupati untuk mendukung program kerja dinas lingkungan hidup. Butuh kerja sama dari semua instansi dan juga masyarakat.
Sekarang, semua kepala bidang setiap pagi apel di transfer depo. Jam 6 pagi untuk menertibkan pembuangan sampah. Ini berlangsung 2 Minggu ke depan.
Dia menjelaskan membuang sampah ada aturannya. Kita boleh membuang sampah dari jam 6 sore sampai jam 6 lagi. Lewat dari itu, tidak boleh. Karena tidak ada waktu petugas untuk angkut sampah di atas jam 6.
Komitmen kami adalah kerja, kerja, dan kerja. Baru-baru ini petugas kebersihan sudah keroyok sampah di area pertokoan. Dan memang kondisi lingkungan pertokoan sekarang sudah bersih. Sampah di got sudah tidak ada. Ini merupakan pendekatan sekaligus sosialisasi ke masyarakat. Agar menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Ke depan, kami akan mengadakan lomba kebersihan di tingkat kelurahan, desa, RT/RW. Apabila cara ini tidak efektif, kita akan maksimalkan kerja dari petugas-petugas sampah.
Jadi, Gebrakan awal kami adalah tiada hari tanpa perangi sampah karena konsepnya bersih, bersih, dan bersih tutur Marsel. (Nans : FE)


