Kasus pencurian menimpa STFK Ledalero, Diperkirakan Ratusan Juta Raib

 

Maumere, FE. Kasus pencurian yang menimpa Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero pada Rabu (22/16) dini hari nampaknya masih meninggalkan trauma yang cukup mendalam bagi sebagian karyawannya.

Hal ini diakui oleh Ibu ina, salah satu karyawan yang bertugas pada bagian keuangan STFK Ledalero. Ia mengaku masih trauma dengan kasus pencurian yang menimpa ruang kerjanya. Karena itu, ia tampak enggan untuk memberikan sejumlah informasi terkait dengan kejadian pencurian tersebut, termasuk besarnya jumlah uang yang berhasil dibawa lari oleh para pencuri.

“Saya minta maaf karena belum bisa memberikan keterangan kepada anda. Saya masih trauma dengan kejadian (pencurian) kemarin. Dan soal besarnya jumlah yang hilang, saya sendiri belum bisa memastikannya”, tegas ibu Ina.

Informasi yang berhasil diperoleh media ini dari Pak Yanto, seorang Karyawan yang bekerja di ruang IT pada STFK Ledalero, dilaporkan bahwa kasus pencurian ini diperkirakan terjadi pada rabu dini hari ketika lingkungan STFK Ledalero sudah tampak sepih. Pencuri dipastikan masuk melalui jendela ruang IT karena posisi atau keadaan jendela di ruangan tersebut didapatinya masih tampak ternganga. Setelah itu, pencuri diperkirakan menuju ruang bagian keuangan yang terletak sekitar belasan meter dari ruang IT dan membobol berangkas keuangan mlk STFK Ledalero, diperkirakan Ratusan juta Raib dari Brangkas tersebut.

 

Berharap Polisi Bekerja Profesional

p

Sementara itu, wakil ketua STFK Ledalero, Pater Otto Gusti SVD, ketika ditemui di ruang kerjanya menyampaikan harapannya agar pihak kepolisisan yang menangani kasus ini bisa bekerja secara profesional dalam meringkus para pelakunya sehingga tidak menimbulkan kecemasan dan ketidaknyamanan bagi masyarakat pada umumnya.

“Saya berharap bahwa polisi bisa bekerja secara profesional dalam menangani kasus pencurian ini. Dan sedapat mungkin meringkus para pelakunya sehingga uangnya bisa dikembalikan”, kata Pater Otto Gusti.

“Kalau tidak, kasus ini bisa saja menimbulkan kecemasan dan ketidaknyamanan bagi masyarakat pada umumnya karena pencuri yang masih beroperasi”, tambahnya.

Dari pengamatan yang dilakukan oleh media ini hingga hari kamis (23/16) siang, tampak aktivitas perkuliahan masih berjalan normal dan para karyawannya pun tampak bekerja seperti biasanya. Hanya saja ruang bagian keuangan tampak begitu romol oleh sejumlah kertas yang tampak berserakan karena aksi pencuri dan para Karyawannya tampak menggunakan masker dan sarung tangan oleh karena kasus ini masih dalam penyididkan pihak kepolisian.

Hingga berita ini diturunkan, beberapa pihak, seperti petugas kepolisian selaku penyidik dan petugas keamanan (Security) yang bertugas pada rabu malam belum berhasil ditemui. // JH-FE

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *