


Ditutupnya jalur perbatasan ini tepatnya di kampung Bakit, desa Waerasan kecamatan Elar ini benar – benaar membuat warga setempat merasa sangat terisolir.
Borong, FE. Perbatasan Wilayah memang sangat diperlukan, hal ini jelas untuk memudahkan pemerintah dalam mengambil kebijakan strategis untuk wilayah adminstrasi yang masuk kedalam tanggung jawab pemerintah daerah tersebut, sesuai dengan Batas wilayah adminstrasi daerahnya masing – masing.
Pantauan floreseditorial,com (22/12) perbatasan ini telah kembali ditutup oleh sekelompok orang yang tidak dikenal. ditutupnya jalur perbatasan ini tepatnya di kampung Bakit, desa Waerasan kecamatan Elar ini benar – benaar membuat warga setempat merasa sangat terisolir.
Demisioner IP2MKES – Makasar Nandik Ferdinan, saat diwawancarai media ini mengatakan “Pemerintah Provinsi NTT adalah pihak yang berwenang menyelesaikan persoalan ini, masyarakat di perbatasan sedang menanti dan menagih solusi apa yang bakal diambil Pemprov NTT.

Lebih lanjut Nandick mengatakan “Masyarakat telah menyerahkan sepenuhnya penyelesaian perbatasan ini ke Gubernur NTT, Kami meminta tegas kepada Gubernur untuk meminta dan melakukan tindakan untuk membuka blokade, membongkar pagar dan gapura yang menghalangi mobilitas masyarakat diperbatasan serta menindak tegas kelompok-kelompok yang diduga melakukan provokasi.

Kami meminta pihak yang menyelesaikan persoalan ini jangan membiarkan soal ini bearut-larut, jangan sampai masyarakat setempat mencari rasa keadilan degan cara mereka sendiri. Ini yang perlu diantisipasi pleh pemerintah.
Diamnya masyarakat perbatasaan saat ini bukan diam yang tanpa makna, Mereka diam karena janji pemerintah. Tepati jika janji itu tak ditepati, mengingat hal-hal yang panas tentu bisa terulang lagi.
Dibutuhkan nurani dan ketulusan pemimpin utk menguris warganya. Pemimpin tdk boleh menjadi pemicu lahirnya konflik antara warga diperbatasan ” Ujarnnya





Senada dengan Nanick, Warga Wukir, Forsi dan Teni mengatakan ” Gubernur Frans Lebu Raya harus memerintahkan kepada kedua Bupati untuk mensosalisasikan kepada masyarakat tentang hal itu agar masyarakat memahami dengan baik dan benar terhadap batas wilayah yang telah ditetapkan pemerintah.
Setelah lebih dari 40 tahun, penyelesaiaan tapal batas antara kedua kabupaten Ngada dan Manggarai Timur ini tak kunjung selesai. Apa kabarmu kini? Kemanakah arahnya penyelesaian masalah perbatasan antara kedua kabupaten ini? Kami berharap Gubernur NTT, Frans Lebu Raya tidak hanya mengumbar janji dan hanya retorika semata terkait persoalan tapal batas trsebut yang tak kunjung usai. Olehnya itu kami meminta Gubernur NTT utk segera menyelesaikan persoalan masalah perbatasan ini dan tidak hanya mengulang tahunkan janjinya seperti tahun-tahun sebelumnya // AK-FE


