


Ruteng, FE. Memperingati hari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)gugus Reje Lele, kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai memiliki warnatersendiri. Mereka memeriahkan hari kebesaran para pahlawan berjasaini dengan melakukan upacara bendera di lapangan SDI Barang, juma’at,25/11.
Upacara bendera sebagai peringatan hari guru tersebut dihadiri olehlima belas sekolah dengan utusan masing-masing siswa. Sementara semuaguru dari kelimabelas sekolah tersebut sempat hadir mengikuti apel bersama-sama. Dari kelimabelas sekolah salah satunya adalah SMPN 5 Cibal. Sementara keempatbelas sekolah lainya adalah guru-guru sekolah dasar.
Unsur pemerintah yang turut hadir dalam upacaramemperingati hari guru di gugus Reje Lele kali ini adalah camat Cibal bapak Lambertus Paput, S.Sos, bapak Kapolsek Cibal, kepala UPTD Kecamatan Cibal yang diwakili oleh ketua PGRI Kecamatan Cibal dan bapak Anton Atom selaku purnabakti guru. Garda depan pendidikan bangsa Indonesia adalah guru. Dasar perubahan
menuju Indonesia yang lebih baik adalah guru. Guru bukan hanya sebagaifasilitator dalam perubahan tetapi juga sebagai ratu manajemen pendidikan bangsa Indonesia. Karena itu, sesuai delegasi undang-undang nomor 14 tahun 2005 guru wajib memiliki hak dan kewajiban. Kewajiban seorang guru berdasaskan UU tersebut harus berkompetensi dalam segi
pedagogik, kperibadian, professional, dan sosial. Keempat kompetensi ini adalah kewajiban yang dimiliki oleh semua guru, baik yang mengabdidi daerah bukan tertinggal maupun daerah tertinggal. Menunjang kewajiban tersebut, guru juga memiliki hak yang terteradalam UU No. 14 tahun 2005 sebagai berikut; pertama, memeroleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraansosial.
menuju Indonesia yang lebih baik adalah guru. Guru bukan hanya sebagaifasilitator dalam perubahan tetapi juga sebagai ratu manajemen pendidikan bangsa Indonesia. Karena itu, sesuai delegasi undang-undang nomor 14 tahun 2005 guru wajib memiliki hak dan kewajiban. Kewajiban seorang guru berdasaskan UU tersebut harus berkompetensi dalam segi
pedagogik, kperibadian, professional, dan sosial. Keempat kompetensi ini adalah kewajiban yang dimiliki oleh semua guru, baik yang mengabdidi daerah bukan tertinggal maupun daerah tertinggal. Menunjang kewajiban tersebut, guru juga memiliki hak yang terteradalam UU No. 14 tahun 2005 sebagai berikut; pertama, memeroleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraansosial.
Kedua, mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugasdan prestasi kerja. Ketiga, memeroleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual. Keempat, memeroleh kesempatan untuk memperoleh kompetensi. Kelima, memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan.
”Banyak harapan dan doa dari teman-teman guru dalam peringati hari guru kali ini diantaranya; perbaikan taraf hidup guru yang selama ini belum sepenuhnya di jawab oleh pemerintah lebih khusus bagi guru honorer yang belum di angkat menjadi PNS, sementara masa pengabdianya
hampir 10 Tahun bahkan lebih. Harapannya bahwa, pemerintah daerah dan pusat lebih sensitif dengan melihat dan mendengarkan tangisanguru-guru honor. Harapan juga bahwa semoga dengan adanya organisasi PGRI dapat menjadi wadah untuk menyalurkan aspirasi guru dan nasip para guru dalam setiap persoalan”. Pungkas bapak Lucius Ondor saat ditanya oleh media floreseditorial.com di sela-sela keheningannya memaknai hari guru.
hampir 10 Tahun bahkan lebih. Harapannya bahwa, pemerintah daerah dan pusat lebih sensitif dengan melihat dan mendengarkan tangisanguru-guru honor. Harapan juga bahwa semoga dengan adanya organisasi PGRI dapat menjadi wadah untuk menyalurkan aspirasi guru dan nasip para guru dalam setiap persoalan”. Pungkas bapak Lucius Ondor saat ditanya oleh media floreseditorial.com di sela-sela keheningannya memaknai hari guru.
Banyak kali pemerintah menutup mata dengan nasib dan hak para guru honor yang telah lama mengabdi. Sementara pengabdian mereka memiliki banyak tanggungan. Himbauanya bahwa semoga pemerintah kali ini tidak menutup mata dan masa bodoh dengan tangisan para guru honorer di Indonesia.
“semoga pemerintah mendengar tangisan resah kami dalam peringatan hari guru kali ini. Kami merasa hak kami sebagai guru belum sepenuhnya diakomodasi oleh pemerintah. Karena itu, harapan kami semoga kewajiban kami selama ini ada dedikasinya bagi kehidupan kami”. Lanjut Lucius bapak satu anak itu.
“semoga pemerintah mendengar tangisan resah kami dalam peringatan hari guru kali ini. Kami merasa hak kami sebagai guru belum sepenuhnya diakomodasi oleh pemerintah. Karena itu, harapan kami semoga kewajiban kami selama ini ada dedikasinya bagi kehidupan kami”. Lanjut Lucius bapak satu anak itu.

Upacara bendera dilaksanakan dengan sangat meriah dan sungguh nasionalis. Para guru yang hadir kelihatannya sangat antusias dan sungguh penuh banyak refleksi dalam diri tentang masa depan pendidikan bangsa Indonesia. Kehadiran para siswa juga sangat membanggakan para guru. Karena
mereka, kompetensi para guru dapat diaplikasikan. Demikian juga antusiasme siswa sangat nampak dalam tugas dan tanggungjawab mereka demi memperlancarkan upacara peringatan hari guru. “Semoga kedepanya guru-guru semakin giat dan tekun dalam tugas pelayanan mencerdaskan anak bangsa, mendidik siswa/i dengan hati yang tulus serta mengembangkan kretivitas siswa dalam proses pembelajaran
di kelas dan diharapkan bahwa guru mengajarkan anak didik dengan sentuhan hati yang menyejukkan.” Ungkap Anastasia Anita Seri siswi kelas IX pada SMPN 5 CIbal, saat ditanya oleh media ini.
Guru adalah bapak dan ibu yang kedua. Karena itu, pendekatan emosional dan psikologis sangat diharapkan oleh siswa/siswi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. “kami sangat mengharapkan bapak dan ibu guru kami memperlakukan kami seperi anak mereka. Sehingga kami pun tidak bersikap segan terhadap mereka. Tetapi untuk guru-guru kami di SMPN 5 Cibal ini sangat baik dan mendidik kami penuh kasih. Karena itu, terimakasih dan selamat hari guru khususnya guru-guru kami di SMPN 5 Cibal” lanjut Kristiani Olivia Masia. // HS. FE

