


Borong, floreseditorial.com – Anggalinus Alfrido (33) divonis Dokter Pusksemas Borong meninggal dunia karena Overdosis Racun Serangga (Penyemprot padi) yang diminumnya
Pria ini tewas dipuskesmas Borong, setelah sebelumnya meminum racun serangga di persawahan Ikong Kilo, Desa Watu Mori, Kecamatan Ranamese, kabupaten Manggarai Timur setelah meminum racun serangga yang dibelinya disalah satu Kios (Warung) di Kampung Arjuna.
Berdasarkan keterangan yang diiperoleh media ini melalui petugas kepoolisian sektor Borong, Awalnya Korban bersama anak sulungnya pamit kepada istrinya untuk mengikuti ibadah di Gereja Stasi Golomongkok.
Setelah tiba digereja, Korban menurunkan anaknya dan langsung meneruskan perjalanan kearah kota Borong.
Setibanya dikampung Arjuna, korban berhenti di Kios (warung) milik salah seorang warga untuk membeli Pestisida Cap Naga.
Muhaimin Restui Pencalonan Tarsi Sebagai Bupati Matim

Selanjutnya korban meneruskan perjalanan kepersawahan Ikong Kilo, di Desa Watu Mori dan disana dia meminum obat pestisida tersebut dan sisa pestisida tersebut dibuang kesaluran irigasi disekitar tempat dia meminum pestisida
Ancik dan Stenly, warga yang melintas disekitar tempat kejadian melihat korban meronta – ronta, Mereka sempat bertanya kepada korban namun korban tidak menjawab, sehingga mereka memutuskan untuk menghubungi keluarga Korban.
Brigpol Krispinus Nggae, yang kemudian datang ke TKP menemukan korban masih dalam keadaan hidupp, saat ditanya, korban menjawab bahwa dirinya telah meminum obat pestisida, sehingga warga memberikan pertolongan dengan menyuruh korban minum air putih dan minya kelapa murni.
Tidak Memiliki Akses Jalan yang Memadai, Warga Tiga Desa “Turun” Ke Wae Musur
Setelah itu keluarga membawa korban ke Puskesmas Borong, dan ditangani oleh dr Dedek, namun sayang, nyawa korban tidak tertolong dan korban meninggal di puskesmas Borong.
Keluarga memutuskan untuk kembali membawah jenasah korban ke Golomongkok, dirumah mertuanya tempat dirinya tinggal, dan setelah itu, keluarga memutuskan untuk membawah jenasahnya ke Lamba Leda, kabupaten Mannggarai Timur (Andi-FE)

