


Ruteng, floreseditorial.com. Berkali-kali peristiwa pembacokan terjadi. Hari ini, Selasa, 31/1, pukul 10:13, di Lingko Cimpo Koe kampung Robo, Desa Ranaka, Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten. Manggarai terjadi aksi pembacokan antara pelaku, Kasianus Matu (64) dengan korban, Stanislaus Jehanu (60).
Aksi pembacokan ini terjadi karena perbedaan pendapat antara pelaku, Kasianus Matu (64) dengan korban, Stanislaus Jehanu (60) terkait aliran air dari selokan menuju area persawahan di area itu.
Peristiwa pembacokan tersebut menimbulkan luka-luka pada leher belakang, bagian kaki kanan dan jari tangan telunjuk bagian kanan korban Stanislaus Jehanu (60).
Berdasarkan laporan Humas Iptu Daniel Djihu humas Polres Manggarai kepada media ini, bahwa korban terluka karena dibacok.
Peristiwa pembacokan berawal dari sebuah teguran yang dilontarkan si korban kepada pelaku. Korban menegur pelaku karena menutup selokan air yang mengalir ke area persawahan. Pelaku pun menjawab, biar airnya tidak terlalu banyak keluar dan masuk ke persawahan.

Baca Juga:
Asah Kemampuan Jurnalistik, Mahasiswa IMADA Bali Terbitkan Buletin
Peter Agung: Pentingnya Manajemen Diri Bagi Calon Mahasiswa
Karena jawaban pelaku seperti itu, korban pun memarahi pelaku dengan semprotan kata kasar dan korban langsung memotong kayu yang ada di sekitar TKP, hingga langsung memukul pelaku. Pelaku pun menangkis dengan bambu.
Sementara itu, korban mencabut parang miliknya dari sarung dan berusaha menyerang pelaku ke bagian arah wajah. Lagi-lagi pelaku menangkis. Karena melihat aksi korban, pelaku pun membalasnya dengan parang hingga menembus bagian testa korban. Akibat aksi tersebut korban mengalami luka berat yang menebas leher belakang, bagian kaki kanan dan menebas jari tangan telunjuk bagian kanan hingga putus.
Setelah pelaku melihat korban sekarat, ia pun bersama istri menuju rumah pelaku pada pukul 10:55. Pelaku bertemu dengan saksi yang bernama Yohanes Beterai. Ia pun memberitahukan kepada pelaku bahwa ia berkelahi dengan korban.
Selang lima menit kemudian, Yohanes mendengar teriakan minta tolong dari korban. Ia pun mendekat ke arah korban. Saat itu ia menemui korban sudah sekarat.
“Tadi saya bertemu korban setelah sepuluh menit saya bertemu pelaku. Saya mendengar korban teriak meminta tolong. Korban sudah kritis, darah mengalir dari luka-lukanya tidak pernah habis. Karena panik, saya pun langsung menelpon saudari kandung korban. Menjelang sepuluh menit setelah saya telepon, keuarganya datang dan kami langsung mengantarnya ke Rumah sakit umum dr. Ben Mboi Ruteng,” kata Yohanes.
Berdasarkan data yang dirangkum oleh media ini, pelaku telah di amankan di Sat Reskrim Polres Manggarai. (Hardy-FE)

