


Kupang, FE. Munculnya Pengguna Topi songke yang digunakan Oleh peserta Demo pada beberapa Waktu lalu membuat Anggota DPRD Provinsi NTT Angkat Bicara. Hans Rumat , Anggota DPRD Provinsi NTT fraksi PKB saat dihubungi Media ini mengatakan ” Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat harus segera Memanggil Oknum yang menggunakan Topi songke tersebut agar bisa mencari tau apa motif dibalik penggunaan topi tersebut saat demo berlangsung, kalau soal menggunakan Topi saja itu tidak masalah karena itu merupakan simbol budaya Manggarai, tetapi yang perlu diperhatikan adalah orang ini menggunakan topi ini.
Pantauan floreseditorial.com kemarin (04/11)saat demo dilaksanakan, media ini kembali menemukan Oknum Lain yang Menggunakan Topi Songke Saat melaksanakan Demo Kemarin di Jakarta. Sebelumnya media ini memberitakan Camat Komodo Kecam Warganya Yang Memakai Topi Songke Manggarai Saat Demo FPI di DKI , padahal penggunaan topi songke saat demo ini sudah sangat dikecam oleh beberapa kelompok masyarakat di Manggarai, sehingga dan berharap pemerintah Kabupaten Manggarai Barat segera memanggil Oknum tersebut.
Selain itu, Hans Juga mengatakan ” Oknum yang menggunakan topi songke saat demo kemarin (04/110 Bisa saja Oknum tersebut mencoba mencari sensasi, karena yang pertama berhasil diberitakan dan menjadi sorotan di Manggarai makanya dia coba Menggunakan Topi ini lagi, bisa juga dia sedang mencari popularitas, dan itu hanya dugaan saja, tetapi yang paling penting adalah kita tetap waspada, Kami minta aparat untuk segera mendeteksi hal ini, Kepada kepala daerah, kalau orang ini dikenal perlu dipanggil, kalau misalkan ada jaringannya maka perlu diselidiki ” Ujar Hans” Ujar Hans


Senada dengan Hans Rumat, Anggota DPRD Provinsi NTT Fraksi PDI-P, Kristofora B. Bantang Mengatakan ” Topi songke itu topi kebanggan orang Manggarai, Kristofora yang biasa yang dipanggil Fenny mengutarakankan “Topi tersebut memang banyak dijual dipasaran, tetapi kalau topi tersebut digunakan diarena Demo seperti itu maka hal ini perlu dipertanyakan, Mudah – mudahan saja dia menggunakan topi itu sebagai penutup kepala, bukan dengan tujuan untuk mencemari Topi kebanggaan Orang Manggarai” Ujarnya
Lebih Lanjut Fenny menyampaikan ” Kalau ada paham – paham yang mengganggu stabilitas kemanan daerah NTT, maka harus segera disikapi, agar tidak mengganggu keamanan didaerah, TNI dan POLRI saya yakin cukup Sigap untuk bisa memantau hal ini // Kontributor : FH-FE


Perlu ketegasan dr pemerintah atau unsur terkait. NTT blm pernah rusuh krn SARA. Jadi,unk mencegah hal2 yg tdk di inginkan sebaiknya ambil sikap yg tegas & transparan..