


Borong, FE. Aktifis perempuan Maria G.S Ratna , juga turut prihatin dengan Dugaan Pencabulan yang dilakukan oleh oknum pengajar di Sekolah Dasar Inpres Cepiwatu beberapa hari yang lalu
Pimpinan lembaga Solidaritas Perjuangan Perempuan Advokasi Korban Kekerasan ( SOPPAN), Saat dihubungi media ini mengatakan ” Kasus – kasus seperti ini seharusnya memang harus ditanggapi lebih cepat dan diproses secara hukum. Namun kadang – kadang cukup sulit ketika hasil visumnya tidak jelas, seharunsya kasus – kasus seperti ini harus segera dilaporkan lebih cepat kepihak kepolisian agar cepat divisum. Lebih Lanjut Ayu Ratna Mengatakan ” Terkadang kalau kasunya terlambat, hasil visum itu sendiri akan menjadi kabur dan memang akan cukup sulit dibuktikan.
Saat ditanyai media ini , bahwa ada dugaan korbannya lebih 1 Orang dan apakah ini bisa disebut sebagai predator anak , Ayu mengatakan ” itu jelas, karena korbannya lebih dari satu Orang, tetapi kita tatap menjunjung tinggi asas Praduga tak bersalah dalam proses hukum karena memang belum terbukti, persoalan ini harus dibuktikan dulu melalui proses hukum, keterangan Saksi dan Korban, itu sudah menjadi alat bukti yang cukup, lebih bagus kalau ditambah Hasil Visum

Sebelumya Kepala dinas pendidikan pemuda dan olahraga kabupaten Manggarai timur, Frederika Sok mengutuk keras oknum Guru SDI Cepiwatu pelaku dugaan pencabulan terhadap beberapa siswi disekolah dasar Inpres cepiwatu ini.
Kepada media ini, kepala Dinas pendidikan pemuda Dan olahraga ini mengatakan ” saya sangat mengutuk keras tindakan guru WS tersebut, dia telah mencoreng dunia Pendidikan dan merusak generasi muda penerus bangsa, tindakannya itu tidak bisa di ampuni.Kepada pihak kepolisian saya meminta agar memberikan hukuman yang seberat – beratnya kepada oknum guru ini, berdasarkan info yang saya terima, dugaan pencabulan ini dilakukan kepada Lebih dari 10 Siswi.
Lebih lanjut Kadis PPO mengatakan ” kepada para orang tua, saya minta agar tetap mengawasi anak anak mereka, bangun komunikasi terbuka dengan anak anak, agar segala sesuatunya bisa dikomunikasikan dengan baik, untuk menghindari oknum oknum guru yang seperti ini” tutup Kadis PPO // Ak-fe

