DPRD MANGGARAI TIMUR DINILAI ” BANCI”

Teo Pamput
Theo Pamput



BORONG , FE. Desa Dipinggiran Kota Borong Manggarai Timur “Galau” Ketika Musim Hujan tiba. Maksimus,Warga di seputaran wae Musur besale (sebelah sungai wae Musur, red) mengungkapkan kepada FE,”Kalau musim hujan tiba kami warga sebelah wae musur “galau”karena banyak hal yang akan kami alami,seperti terhambatnya akses transportasi untuk memasarkan hasil bumi ke borong akibat banjir.Kami trauma dengan kejadian di tahun 2012 yang lalu,dimana lahan sawah kami disapu bersih oleh banjir,bahkan jembatan yang dibuat pemeritah pun dihantam banjir, yang sekarang menyisahkan puing-puingnya saja,”ujar Maksimus,warga desa bea ngencung pada jumat (30/09/2016).
Baca Juga:
Sementara itu,Teo pamputh,salah satu tokoh muda asal desa lidi,yang juga merupakan bagian dari desa sebelah wae musur,kepada media ini mengatakan,”Pemda Matim tidak serius menangani masalah yang dihadapi masyarakat sebelah wae musur,seharusnya Pemda Matim jangan tutup mata dan pura pura tuli dalam melihat dan mendengar keluhan dan harapan masyarakat wae musur,” Teo melanjutkan,”Kami berharap agar anggota DPRD Matim khususnya Dapil Rana Mese jangan hanya Diam dan berpangku kaki melihat penderitaan kami,karena kami juga anda bisa terpilih,”Tegasnya.
Hal senada dituturkan  salah seorang warga Matim EM kepada feloreseditorial.com menuturkan ” indikator keberhasilan da kinerja lebih dari 100 Hari anggota DPRD Manggarai Timur tidak ada hasil bahkan banci dalam mengadvokasi anggran ke wilayah Masmur (Masyarakat Wae musur, Red) , kalau sudah seperti ini bancinya mereka, masihkan masyarakat Masmur menaruh harapan dan tumpuan kesejahteraan pada mereka – mereka ini, bukankah masyarakat Masmur merupakan bagian dari Manggarai Timur, atau jangan – jangan mereka hanya berpikir tentang dapil dan kepentingannya, saja hanya hati dan Mata serta telinga mereka yang bisa menjawab. // Kontributor: YS.FE-02

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *