


RUTENG FE, Sebanyak 60 Ibu – ibu warga Paroki Ketang kecamatan Kelak kabupaten Manggarai. dilatih mengelola pangan lokal, pelatihan ini sendiri dilaksanakan oleh Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Ruteng yang berlangsung selama dua hari dari tanggal 15 sampai tanggal 16 September
Romo Benny jaya, Pr kepada floreseditorial.com mengatakan “pelatihan pengelolaan pangan Lokal ini bertujuan agar ibu – ibu ini nanti bisa memiliki ketrampilan dalam menngelola pangan lokal, karena daerah Manggarai Timur ini sendiri memilki potensi pangan lokal yang sangat luar biasa, bagaimana kita bisa menglola sumber daya yang dimiliki didaerah kita sendirii kalau kita sendiri tidak memilki ketrampilan mengelola.
Lebih Lanjut Benny menuturkan “Budayakan Pangan merupakan sebuah gerakan untuk menghidupkan kembali budaya pangan di daerah , salah satunya budaya konsumsi pangan lokal sumber karbohidrat non-beras dan non-terigu. Gerakan ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan, diskusi dan kunjungan daerah penghasil pangan tersebut. Tujuan kegiatan ini adalah mengajak peserta pelatihan mengenal pangan lokal secara aktif sehingga terbentuk jejaring yang peduli terhadap pangan lokal sumber karbohidrat. Melalui gerakan ini, harapannya menjadi salah satu aksi untuk meningkatkan kesadaran Ibu – ibu peserta pelatihan terkait pentingnya pangan lokal sumber karbohidrat dengan mempertahankan budaya yang ada pada pangan tersebut dan dibarengi teknologi untuk melestarikannya, Pangan Lokal adalah pangan yang diproduksi dan dikembangkan sesuai dengan potensi dan sumberdaya wilayah dan budaya setempat ujarnya

Pemberi pelatihan dari kegiatan ini adalah sr. Irmina Kfs yang melatih peserta pelatihan dalam 60 jenis olahan seperti sate daun singkong, Kripang dan lain sebagainya. Pator Paroki Rm, Tarsy Syukur berharap pelatihan ini dilaksanakan selain demi meningkatkan kualitas gizi , juga dapat digunakan untuk berbisnis.
Ketua DPP Alfred Rengka Kepada floreseditorial.com mengatakan ” Saya memberikan apresiasi yang setinggi – tingginya , diluar dugaan kami, bahwa sate daun singkong yang kami cicipi seperti mencicipi sate daging sungguhan, karena itu pelatihan ini diharapkan dapat merubah pikiran dan cara kita dalam mengelolah pangan. Hal senada disampaikan oleh ibu Sisi Rambung yang menyampaikan ucapan terimakasih kepada penyelenggara yang melaksanakan kegiatan ini.// Kontributor: AK.FE-01

