


Ruteng, floreseditorial.com – STIKES St. Paulus Ruteng mengadakan pelatihan BTCLS, persiapan untuk menghadapi pasien darurat selama empat hari, sejak tanggal 11-14 Februari 2017 di Aula Missio Ruteng.
Pelatihan penanggulangan pasien gawat darurat, BTCLS pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan St. Paulus Ruteng diakhiri dengan ujian tertulis pada hari Selasa, 14/2/17.
Situasi ruangan aula Missio tampak hening. Seluruh peserta, dosen dan mahasiswa turut mengambil bagian dalam ujian ini. Para peserta mengerjakan 50 soal dalam tempo waktu tiga puluh menit.
Instruktur kagiatan ini, Shyarul Ninggrat mengapresiasi terhadap seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan ini.
“Pelatihan ini empat hari tidak cukup. Karena itu, para peserta tetap update ilmu dan terus mengikuti pelatihan-pelatihan yang ada. Karena ilmu gawat darurat terus berubah. Dia tidak statis seperti ilmu matematis. Harapanya, mereka harus terus mengasah ilmu dasar ini. Terus berkembang. Kegiatan ini sebagai motivasi atau stimulus untuk mereka agar terus mencari ilmu kegawat daruratan trauma dan cardiovaskuler,” kata Shyarul Ninggrat sebagai instruktur sekalian fasilitator dalam kegiatan ini.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, bahwa “secara keseluruhan para peserta sangat termotivasi dalam mengikuti kegiatan ini. Mereka menjadi lebih semangat. Nanti untuk mengetahui kapasitas daya tangkap mereka terhadap ilmu ini, nanti cek hasil ujianya,” lanjutnya.

Baca Juga:
dr. Philipus Mantur, Terdakwa Kasus Alkes Matim, Dituntut 1 Tahun Penjara
Camat & Kapolsek Lamba Leda Hentikan Aktivitas Warga Kadung Ditanah Sengketa
Selama kegiatan berlangsung, tampak bahwa seluruh peserta sangat antusias dan termotivasi.
“Kegiatan ini sangat memotivasi kami sebagai mahasiswa STIKES dalam pelayanan kami di hari yang akan datang,” kesan Virgi, salah seorang mahasiswa keperawatan.
Pada bagian lain, mewakili peserta yang datang dari luar kampus STIKES, Benyamin begitu semangat dalam penyampaian kesan dan pesanya.
“Terimakasih kepada lembaga STIKES St. Paulus Ruteng, karena pelatihan ini baru pertama kali diadakan di Ruteng,” kata Benyamin.
Sementara itu, terimaksih pula atas ilmu yang baru ini. Iven ini sangat bagus, karena dalam ruangan ini kami semua belajar bersama, antara mahasiswa dan dosen.
“Selama saya bekerja di Ruteng, saya belum pernah mendengar adanya e seperti ini. Karena itu, terimakasih yang berlimpah kepada STIKES St. Paulus Ruteng yang telah menyelenggarakan kegiatan berharga ini. Pelatihan ini sangat bermanfaat untuk semua orang dalam pelayanan kita di sana,” lanjut Benyamin.
Ony Mbuli selaku perawat kesehatan di Puskesmas Timung selaku peserta hlkegiatan mengungkapkan pesan dan kesanya.
“Pelatihan ini sangat membantu bagi kami sebagai pelayan keswhatan, khususnya kami yang sdah du lapangan. Kami banyak mendapatkan hal baru dari kegiatan ini,” kesanya.
Pada kesempatan itu, Ony juga mengharapakan kepada STIKES St. Paulus Ruteng, kalau boleh diselenggarakan dengan kesempatan reguler atau sering-sering dilakukan kegiatan ini.
Mengakhiri semua itu, ketua STIKES St. Paulus Ruteng, Pater David Djerubu menyampaikan terimakasih banyak kepada para fasilitator, seluruh peserta, serta para panitia.
“Sebagai lembaga kesehatan di daerah ini, STIKES St. Paulus Ruteng akan tetap menjadi lembaga yang dapat memediasi semua kegiatan-kegiatan pelatihan dalam bidang kesehatan, seperti pelatihan BTCLS ini,” tutup pater David (Hardy)

