


Borong, floreseditorial.com – Salah satu pengguna Akun Facebook, Josy Leli yang mengupload Foto pembangunan di desa Golo Lijun yang berada dikecamatan Elar.
Dalam postingan tersebut, josy menuliskan
RUAS JALAN DESA GOLO LIJUN BELUM DI JAMAH OLEH HATI PEMDA MATIM. ini adalh satu ketidak pedulian pemerintwh propinsi dan matim sampai sekarang belum di tindak lanjuti oleh pemerintah..masyarkt desa golo lijun semakin hari semakin terpuruk oleh infrastruktur…ruas jaln dari kembo sampai di perbatasan sdah berusia 40 tahun.masyrkt desa golo lijun sangat kecewa dgn kinerja pemerintah tetapi semuax hanya janji janji manis sellu di selimut kebohonhgan…golo lijun butuh peribahan bukan butuh janji janji manis ew…dari berbagai aspek pembangunan golo lijun blum gerjamin mutuh…
Josy Leli saat dihubungi floreseditorial, mengatakan masyarakat Desa Golo Lijun mendesak pemerintah kabupaten Manggarai Timur (Pemkab Matim) dan Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur untuk melihat langsung keadaan desa.
“Kami minta dan mendesak pemerintah kabupaten Manggarai Timur dan Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur untuk melihat langsung keadaan desa . Berbagai program yang ditawarkan oleh Paket Yoga, saat masa kampanye dulu, tetapi sampai saat ini belum terlaksana ” Ujar Josy

Baca Juga:
Ironi Jalan Elar Selatan, Habis Hujan Terbitlah Lubang
Pungutan Di Perbatasan Matim dan Ngada, sekali melintas Rp. 100.000 Melayang
Perbatasan Matim dan Ngada Ditutup, Warga Elar Selatan Gunakan Sawah dan Hutan Sebagai Jalan Raya
Jessy juga menyampaikan kekecewaan Warga desa Golo Lijun yang merasa tidak tersentuh pembangunan
“Kami, Masyarakat desa Golo Lijun sangat kecewa dan menderita dalam pembangunan yang terkesan tidak menyentuh desa Kami”
“Masyarakat Desa Golo Lijun, lanjut josy, mendesak Pemkab Matim dan Dewan Matim untuk melihat langsung situasi dan kondisi Didesa ini yang memberi kebijakan tidak adil dan merata.” Lanjutnya
Lebih jauh Ia menjelaskan Desa Golo Lijun merupakan salah satu Desa yang dipenuhi dengan kotak masalah
“Desa Golo Lijun merupakan salah satu Desa yang dipenuhi dengan kotak masalah, seperti konflik sengketa tapal batas yang sudah berusia 40 an tahun dan masalah sengketa tanah 10 hektar dikumpung Parepa” Ujarnya
Dia berharap agar janji paket Yoga yang telah menebar janji saat musim kampanye, untuk menyelesaikan sengketa tapal batas itu bukan sekadar janji palsu karena proses selanjutnya tidak ada sampai sekarang.
“Penuhi janji kalian saat kampanye dulu, kalian telah berjanji untuk mengatasi persoalan tapal batas” Ujarnya
Tulisan dalam facebooknya, Josy Leli berharap Pemprov NTT dan pemkab Matim serta Dewan Matim untuk melihat langsung situasi dan kondisi masyarakat yang tinggal diperbatasan.
Tulisan ini mendapat komentar beragam dari para pengguna media sosial milik Mark Zuckerberg ini,
Namun memang hampir semua komentar mendukung argumentasi Josy Leli, dan berharap pemerintah serius memperhatikan persoalan tapal batas antara Manggarai Timur dan Ngada ini (Ak-FE)

